Jumat, 06 Februari 2009

Rokok????? RaCun Dun!A @@@@:P

Bismillahirrahmanirrahim...

DuuuCh.. uda Lamooo gag CoRedh2 Lgie NIe... baNyaKan TugaZ dari Dosen c... hehehe..

Kali ni... an pgen baHas aBout "Rokok". Basiiii bgeth yaaw??? uda buuanyakk artikeL yang NgbAhas tntang ni... OkeLaaacH...

Kali ni aNe baKaL nyoba ngasicH info yang FreSH...


RoKooooooKKK... ??????? RacUn DuNi!!!!aaaAAA@@#$***

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.


Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok diseluruh dunia ini, 47 persen adalah populasi pria sedangkan 12 persen adalah populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`. Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok.

Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Harus diakui banyak perokok yang mengatakan bahwa merokok itu tidak enak tetapi dari sekian banyak pamflet, selebaran, kampanye anti rokok, sampai ke bungkus rokoknya diberi peringatan akan bahaya kesehatan dari rokok, tetap tak bisa mengubris secara massal berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah perokok

Jenis rokok

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.

Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.

Rokok berdasarkan penggunaan filter.
Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.

Cerutu

Cerutu adalah gulungan utuh daun tembakau yang dikeringkan dan difermentasikan, yang – mirip dengan rokok – salah satu ujungnya dibakar dan asapnya dihisap oleh mulut melalui ujung lainnya. Tembakau untuk cerutu terutama dibudidayakan di negara-negara seperti Brasil, Kamerun, Kuba, Republik Dominika, Honduras, Indonesia, Meksiko, Nikaragua, dan Amerika Serikat dengan cerutu dari Kuba dianggap merupakan ikon untuk cerutu.

Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)

Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).


Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok

Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.

CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))

reaksi pembakaran rokok

Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada temperatur yang lebih rendah dari 800oC. Sehingga rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada pada area temperatur 400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang strukturnya komplek.

CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC))
reaksi pirolisa

Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas produk pada area temperatur 400-800oC langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.


Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin

Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas.

Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.

Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.

Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif.

Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ.

"Setiap yang memabukkan itu adalah haram" H/R Muslim.

disadur : dari berbagai sumber




Air Sehat???? Kya’ gmana sech???

BismillahirRahmaniRrahim..

Air Sehat???? Kya’ gmana sech???

Tanggal 31 Januari 2009 by uchaa…^_^

Di jaman seperti saat ini, Qta sering kali kesulitan mendapatkan jaminan air Bersih dan Sehat(iaagh ga se?? ). Pencemaran air adalah masalah klasik yang d’alami masyarakat Qta. Mulai dari pencemaran akibat sampah, limbah pabrik, industri, Septic Tank, Saluran got dan sungai. Pkok’e buanyak bget dwe.. Mw, gak mw.. Qta harus mengakui dan menyadari betapa penting nya air. Tubuh QTa hamper 70% terdiri dari air.Selain berfungsi untuk metabolisme, air juga merupakan penunjang lubrikasi. Air juga menjadi pengantar nutrisi yang mendistribusikan zat-zat gizi dari makanan ke seluruh tubuh. Bsa bayangin ga alo air yang Qta knsumsi slma ini bkan air sehat? Air itu akan jdi racun dalam tubuh QTaa, terlebih alo mengendap dan menyebabkan kacaw nya seluruh system dalam tubuh QTa… Wooow,,, ??? tapi tenang Brow!! Saat ni uda buanyaak bget para peneliti yang peduli dengan kesehatan terutama masalah yang satu nie.. hehe..

Air Sehat sangat sulit didapat.. gmana gak coba? Yang dinamakan air sehat tuh kudu mencakup 3 kriteria, yakni kriteria secara fisik, kriteria secara kimiawi dan kriteria secara mikrobilogi.. Qta akan bahas satu per satu..

  1. Kriteria Air Sehat secara Fisik

Yaah.. Qta nyoba inget2 plajaran yang pernah dkasi pas SMP, hehe…. Air Sehat tu air yang tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, Air harus bersih, suhu antara 10?-25?C(sejuk). Dari beberapa kriteria tersebut ja uda banyak air yang tidak memenuhinnya. Yaa gak se?? Terkadang air PDAM alo pgi sering baget keruh, ya gak??? Hehehe... (curhat dkiiit.. :P )

Apalagi beberapa saat yang lalu, Qta dhebohkan dengan kabar dari Desa Kemantren RT 07 Rw 02 Kecamatan Tulangan Sidoarjo bahwa sumur d’ salah satu warga, tepatnya rumah keluarga Giat berwarna merah. Meski sudah di kuras habis, namun sumur itu masih saja berwarna merah, padahal sumur milik warga lain tidak sperti itu. Kejadian itu bermula ketika Rina Asriah, Istri Sukandar Giat, bermaksud untuk mencuci beras. Namun ia dikejutkan dengan air sumur yang diambil berwarna merah. Dengan setengah tidak percaya, Rina mengambil air sumur lagi dengan timba. Tapi tetap saja air tidak berubah warna.

Setelah kejadian itu, keluarga rina melaporkankannya kepada ketua Rt setempat, dikhawatirkan air yang selama ini dia konsumsi berbahaya atau mengandung zat pewarna. Asal sumber air tersebut sampai sekarang belum diketahui. Padahal sebelum kejadian ini, mereka merasa air yang selama ini mereka konsumsi baik2 saja. Sampai terjadi keganjilan seperti saat ini.

Dewan Lingkungan Sidoarjo (DLS) juga datang ke lokasi, dan mengambil air sumur merah itu untuk memeastikan kandungan apa yang menyebabkan air sumur berwarna merah. Dari penelitian awal, diduga sumur itu mengandung garam(Salinitas) yang cukup tinggi yakni 404 Ppm. Padahal ketika di cicipi air tersebut sangat tawar.

Hal ini bisa d’jadikan crminan bwat Qta, agar bisa Waspada terhadap air yang ’koNsumsi.. Tul Gak??? Hehehe.. ternYata Bersih doank Gak cukup, tpi Kudu Sehat. Oce BrooW??

  1. Kriteria Air Sehat secara kimiawi

Kriteria yang kedua ini lebih spesifik lagi. Dalam penentun air minum tidak sembarangan tapi kudu nglewatin beberpa proses penyaringan yang teliti dan akurat.

Tahap- tahap pengolahan air :

  1. Tahap pertama ialah pengendapan kotoran2 dalam ukuran besar pada Air Baku. Air baku yang diambil dari sungai atau sumber lainnya ditaruh di kolam besar. sehingga mendapatkan penyinaran langsung oleh matahari. Penyinaran matahari akan mempengaruhi warna air, sehingga memudar dan membusukkan bakteri melalui proses oksidasi sehingga kandungan bakteri akan berkurang. Semakin lama air berada pada kolam pengendapan maka akan semakin baik.
  2. Tahap kedua adalah proses aerasi, mengusahakan agar air tersebut mangalami kontak udara secara langsung. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan rasa dan bau dari karbondioksida, metan, dan hydrogen sulfida, menambah pH dengan mengurangi karbondioksida dan panas. Proses ini dilakukan dengan menjatuhkan air dari ketinggian tertentu sehingga terjadi kontak secara langsung dengan udara bebas secara luas.
  3. Proses pemurnian air(coagulant). Air yang telah mengalami aerasi tersebut d’ taruh pada bak yang berisi bahan2 yang berfungsi untuk memurnikan air. Bahan2 yang mengambang akan di pisahkan dengan koloid seperti Alumunium Soda(tawas) yang dapat mengikat kandungan yang terapung tersebut. Dalam perkembangannya, bahan Coagulant T’dak hanya dtemukan pada bahan2 kimia seperti Klorin dan Kaporit, tpi juga pada tumbuhan kelor. Mkanya kelor sering d’sebut coagulant alami. Tapi yang msih jadi kendala adalah tumbuhan ini tidak bsa tumbuh D”Indonesia secaRa MluaS, hNya d’daerah2 tertentu. (ni kan D’ bhas lBieh Lnjut pda EpiSode SLnjut nYa yaw.. Sabar aJe..)

Setelah d’teliti, ternyata air sehat yang selama ini Qta konsumsi belum mencukupi standart baku air bermutu. Menurut WHO, air bisa diminum dg pH 6,5-8,5. Standart itu blum bsa dterapkan di Indonesia. Karena setiap mata air mempunyai sedimentasi yang berbeda-beda. Pdahal derajat keasaman dan sedimentasi sangat berpengaruh terhadap pencernaan. Dan bisa menyebabkan gangguan ginjal, lambung, hati dan pembuluh darah.

Kadar mineral yang terkandung di dalamnya kudu seimbang. Seperti kadar minimal untuk alumunium yang ada pada air minum yang adalah 1,5 mg/l, Mangan 0,05 mg/l , detergent 0,004 mg/l dan lain sebagainya. Semua standart maximum persyaratan kualitas air minum yang d’perbolehkan telah diatur pada Peraturan MenKes No.416/PERMENKES/PER?X?1990 .

Belum lagi, masalah air yang mengandung kaporit melebihi standart yang diterapkan. Lambat laun akan mengakibatkan penyakit Anemia apabila terserap oleh darah. Kaporit juga bisa mempertinggi resiko penyakit kanker, mengerasnya pembuluh darah serta mengurangi penyerapan vitamin dalam sayuran apabila dicuci dengan air yang mengandung kaporit. Gagal ginjal, juga salah satu dampak kaporit yang mengendap. Selain kaporit, kllorin juga merupakan zat berbahaya karena hanya bagus apabila digunakan sebagai pemutih. Tapi, sekarang dgunakan untuk mematikan bakteri dan menjernihkan(coagulant) pada proses penyaringan. Penggunaan klorin secara terus menerus bisa berakibat gangguan fungsi ginjal, paru-paru dsb.

Wach..... ternyata ribet juga yach???? Ternyata bwat sehat ja susah. Mkanya ga’ jarang banyak orang yang bilang ”Sehat itu mahal Loe....” hehe.. Djman saat ini Qta tidak bleh tertipu dengan penampilan luar. Terkadang air yang Qta liat bersih, ternyata tidak sehat.. misalnya skrang ja air PDAM yang dah dtliti memiliki kandungan alumunium yang tinggi. Bisa kebayang ga’ se?? Air PDAM yang notabene paling banyak d’konsumsi oleh masyarakat ternyata tidak sehat? Mkanya banyak PDAM sering d’sbut Perusahaan Air Mandi Doank.. hehe... tpi, apapun bentuk konsumsinya baik itu hanya sebagai air mandi doank, itupun juga sudah masuk tubuh Qta melalui pori2 kulit. Wuuuih,,, sereeeem juga yaw..

Tapi, seiring perkembangan nya, teknologi juga berjalan beriringan qo’. Suatu saat pasti ditemukan alat penyaring air yang sesuai dengan mutu kesehatan. (tar ane yang nyiptain.. jgan kuatiier.. hehehehe.... aMiiieN... ~_~)

Eh.. booOk, masi da syarat yang k3 loech..

  1. Kriteria Air Sehat secara mikrobiologi

Nah, yang ini tambah sereeeem lagi.. hehehe.. (mang nie cerita setHan???)Akhir2 nie telah banyak d’ tmukan Air Sumur dan Sumber2 lainnya tercemar oleh Bacteri Coliform dan Fecal Coli. Tw gA’ se itu Bacteri pA’an?? Asal antum taw ja.. Bacteri Coliform itu adalh bacteri yang d’hasilkan dari tinja.. (tOe kn pa yang Ane bLg Sereeem khaAN?? SenjaTa mkaN toeAn seCh!! heHE.. :>) Smua itu bisa d’akibatkan Dalam pembuatan sumur.. Qta jarang sekali memperhatikan sumur dengan jarak Septic Tanknya. Berdasarkan ketentuan teknis, jarak antara Septic Tank dengan sumur dangkal adalah sekitar 10 km. Menurut Ali Rodji, peneliti air sumur d’Jakarta, bacteri ini bisa menimbulkan gatal2. Kemudian Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah(BPLHD) DKI Jajarta melaporkan 80% sampel air tanah di wilayah yang terdiri dari 75 sumur di 75 kelurahan d’Jakarta tercemar bacteri Fecal Coli. Disana juga d’laporkan terdapat peningkatan kadar Coliform(tercemar tiNja) serta bacteri fecal coli yang melebihi ambang batas. Dari hasil sampel Parameter Kmia dan Fzika jga memperlihatkan kndisi air tanah d’beberapa lokasi d’Jakarta yang tambah buruk. Air tanah umumnya terkena rembesan Septic Tank yang bisa d’Sbut “Black Water”.

Mungkin saAt ini, AMDK (Air Minu Dalam Kemasan)menjadi alternatif pilihan yang tepat. Karena AMDK mengalami proses sterilisasi yang panjang. Menggunakan sterilisasi ozon dan ultraviolet. Tapi jangan disangka tidak ada kendalanya. Misalnya Qta harus memperhatikan kemasannya. Masih bagus pa tDk? Soalnya, ga’ smuanya AMDK layak konsumsi. Bisa saja air minum kemasannya tercemar dan terdapat semacam lendir di dalamnya. Sedangkan, air isi ulang, Qta tdAk taw botolnya dibersihkan seperti apa. Jadi masalah nya terdapat pada botolnya. Tapi secara prinsip good manufacturing practice(GMP) dilakukan secara ketet dan memiliki standar Internasional.

Mdah2n apa yang ane smpe’n bsa b’manfaat bgi pembaca secara umum, dan pnulis jga tentunya.. Ane mengharapkan kritik dan Saran yang meMbangun Dari peMbaca Sekalian. Yaa.. mAkLum lah ane kn Ge bLajar CoRet2.. HeHe.. Sekian.. Wasszlam.. ^_^

”cArilaH iLmu deNgan iQro’, kEmuDian ikatLah Dengan menulis.. ”

sOw.. Keep AlLah in YouR HeaRt, AttiTude, And Act.. Allahu AkBar!!!

tOenGgu EpiSode Slanjut nYa Yaw.. Pzti nya dengan Other ChemIsTry’s ProbLem

OchEEEEe..... !!! SyukRooN kaTsirrR ^_~

By: ChoEy

Klo’ da Kritics ’n SarAn.. Layangkan ke Chy_Ucha@yahoo.co.id

Taw ke ucha_a223@plasa.com